Su Fan yang berusia tujuh belas tahun tiba di Cabang Pertama Akademi Militer Anti-Jepang, melakukan perjalanan dari Longyan, Fujian, ke jantung Pegunungan Yimeng. Hanya sehari setelah kedatangannya, ia menghadapi serangan kejutan besar-besaran oleh ribuan tentara Jepang dalam “pengepungan tembok besi.” Melalui pertempuran sengit itu, Su Fan menjalani perjalanan transformatif, berevolusi menjadi pejuang sejati.
